aku, kamu ibarat buku.



manusia adalah ibarat buku.
terangkum sebuah kata,
terangkum sebuah rasa,
dengan teyan perjalanan.

renjana penuh semangat,
dengan celah tidak dengan lakuna.

kertas mampu rusak,
tapi pena akan terus melahirkan tinta.
raga dapat tergeletak,
tapi jiwa tetap melahirkan eunoia.

menjadi jendela peradaban,
jendela menguak pengetahuan,
dengan makna dalam tiap penulisan,
pada tiap tumpah nya tinta yang tegenang.

ruang dan waktu pada jutaan misteri,
juga jalan sepi yang pernah kau tapaki,
perjalanan dengan penuh hati-hati,
goresan mengenai pembelajaran diri,
kesadaran yang terus akan memaknai.

disanalah kita sejak awal, tanpa goresan.
penuh kata kemudian dalam rangkaian perjalanan.
rangkaian pengalaman tiap pena menjalankan kepercayaan.

berdampingan diri menerima,
keharusan berbagai macam warna tinta.
berbagai macam harapan,  doa dan rasa.

Komentar

Postingan Populer